Masa keemasan dan Nostalgia Bukannya ingin menyombongkan diri, aku adalah tumbuhan favorit di era tahun 90-an, bahkan hingga awal milenium. Keberadaanku sangat dicari, terutama anak-anak. Mereka harus bersaing dengan kompetitor: burung, unggas dan berbagai satwa lainnya. Aku termasuk pohon yang sangat mudah beradaptasi, terbukti aku bisa tumbuh di lanskap apapun—kadang di atas atap sekali pun, aku mampu bertahan hidup. Dari sisa feses hewan pun, aku bisa tumbuh dan berkembang biak. Di mana pun, aku cukup mudah dijumpai. Namun, seperti makhluk hidup lainnya, jika aku boleh memilih, aku akan menunjuk tempat yang teduh, dengan suplai air yang melimpah. Konon, buahku sangat dinanti. Dari selentingan kabar yang beredar, ada khasiat istimewa: mencegah penyakit beri-beri. Konflik Manusia dan Burung Meskipun mulanya aku bagian dari rantai makanan burung-burung kecil, namun akibat ledakan jumlah manusia, kini habitat burung harus bertarung dengan mereka. Membludaknya populasi manusi...
Rocky Gerung dan Menkeu Baru Kalimat menggelitik dan penuh satire ini membuat bibir ini mengembang, meskipun sedikit mengering. Bahkan kulit ari-nya terasa terkoyak karena tawa ini tanpa suara, perih. Seharian duduk di depan komputer dengan "rutinitas" yang cukup menguras isi kepala. Video ini sontak membuat kacau otak, harus mereset fokus yang sedang saya lakukan dengan keras. Siapa lagi kalau bukan ulah Rocky Gerung , si " Raja Debat ", sekaligus akademisi yang tak pernah "terbawa emosi". Namanya melejit karena begitu vokal mengkritisi kebijakan ataupun statement penyelenggara negara! Bahkan kontroversi "mengkritik" sekelas presiden pun, pernah beliau lakukan. Keren sih! Sikap kritis yang mulai terkikis seiring "perubahan politik" dinamis. Berani beda, ketika koalisi parpol di pemerintahan semakin "gemuk". " Koalisi keroyokan " ini bukan tak beresiko, karena mayoritas parpol akan "diam" ketika jatah d...