Perjalanan ke Puncak Bogor Ditengah PSBB Transisi

Sudah seminggu lebih, Ibukota Jakarta beralih status dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi PSBB Transisi, selama itu pula geliat ekonomi mulai terasa. Seperti yang diketahui bersama, Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi pilot project nasional penerapan "lockdown" ala-ala Indonesia. Bukan tak beralasan jika menilik kasus positif Corona yang diderita penduduk ibukota, dari hari ke hari melonjak tak terkendali. Berselang hampir sebulan sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia, PSBB diterapkan diseluruh area Jakarta Raya.
Sejak awal April 2020, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, melalui Gubernur Anies Baswedan resmi memberlakukan PSBB. Bahkan beberapa instansi baik pemerintah dan swasta menerapkan kerja dari rumah/ Work from Home (WFH) jauh-jauh hari sebelumnya.
Semua aktivitas yang berpotensi untuk mengumpulkan massa dan kontak fisik secara langsung dilarang pada saat PSBB berlaku. Mulai dari kegiatan keagamaan, pendidikan dan perekonomian dilarang sampai dengan PSBB dicabut. Khusus perekonomian ada catatan tersendiri, tidak semua sektor ditutup. Semuanya telah diatur bahkan diundangkan dalam Pergub DKI, sehingga memiliki kekuatan hukum tetap untuk menindak bagi siapapun yang melanggar aturan PSBB.
Pelaksanaan PSBB dari kehari dipantau perkembangannya oleh Satuan Gugus Tugas COVID-19, tujuannya untuk menekan dan mengendalikan persebaran virus di ibukota.
Bisa dibayangkan bagaimana psikologi warga yang harus melakukan "isolasi" mandiri untuk tidak keluar rumah dalam jangka waktu cukup lama? Bosan, suntuk, stress campur aduk!!! Belum lagi bagi para penduduk urban yang dilarang mudik atau pulang kampung.
Penantian panjang itu akhirnya tiba, Pemprov DKI resmi mengubah status PSBB menjadi PSBB transisi pada awal Juni. Hal ini sangat diapresiasi oleh warga Jakarta, mengingat mereka "dikurung" hampir tiga bulan lamanya, tentunya harus tetap menaati protokol kesehatan yang ada.
Kenormalan baru menjadi istilah yang akan melekat pada generasi milenial. Semua  aktivitas dilakukan dengan tetap menjalankan prosedur kesehatan yang ditetapkan. Sektor wisata pun kembali dibuka. Penduduk ibukota pun berbondong-bondong untuk refreshing melepas penat setelah berbulan-bulan lamanya "mengurung" diri dirumah.
Cukup mudah ditebak, puncak Bogor adalah pilihan! Mengunjungi wisata alam memang tak membosankan, tak ayal jika dimasa awal new normal, puncak Bogor terpantau cukup ramai. Terbukti dengan penerapan buka tutup jalur baik dari dan menuju kawasan wisata puncak. Kepadatan lalu lintas cukup terasa mendekati pintu keluar tol menuju puncak.
Bagi yang sudah terbiasa dengan jalanan wisata puncak, ada alternatif jalan untuk menghindari antrian buka tutup jalur arah puncak. Dari pasar Ciawi sekira 500 meteran, ada pertigaan, lalu belok kanan. Namanya jalur alternatif, kondisi jalan cukup sempit dan bergelombang. Bagi pengendara yang melintas dijalur alternatif harus tetap waspada, mengingat beberapa titik ada tikungan tajam dan tanjakan yang cukup curam. Beberapa titik jalan nampak Supeltas/ Sukarelawan Pembantu Lalu Lintas mengatur agar tidak terjadi crossing. Melintas dijalur alternatif memang memutar cukup jauh, tapi kondisi lantas nya terbilang lancar dan tanpa hambatan berarti.
Perjalanan dari selatan ibukota ke Desa Sukamanah membutuhkan waktu kurleb satu jam setengah. Lalu lintas saat itu terbilang "sepi" meskipun terjadi antrian menjelang exit toll mengarah puncak. Berkesempatan berkunjung ke Villa Tridi menjadi pengalaman pertama menginjakkan kaki dikawasan puncak Bogor.
Asri, Sejuk, Tenang dan Nyaman adalah hal pertama yang terlintas dipikiran. Lukisan alam yang nyata terpampang jelas didepan mata. Goresan yang begitu sempurna disajikan untuk semua makhluk-Nya. Hembusan angin segar menerpa sekujur tubuh, bergumam dalam hati, indahnya ciptaan-Mu ya Rabb.
Villa Tridi sendiri terdiri dari tiga bangunan utama. Membujur dari timur ke barat menghadap ke Gunung Gede Pangrango. Cukup beralasan, view nya bisa dibuktikan sendiri 😄 Halaman villa yang cukup luas, memungkinkan untuk dimanfaatkan permainan outdoor. Bagi anda yang senang bermain air, tenang! Villa ini juga menyediakan fasilitas kolam renang. Anda bisa berlibur sekaligus berolahraga. Belum cukup sampai disitu, Anda bisa mengajak rekan atau saudara untuk bermain musik atau karaoke! Rame-rame lebih asyik berkunjung ke Villa Tridi.
Tersedia ruang rapat yang cukup luas dan bisa menampung puluhan peserta. Fasilitas screen dan LCD Proyektor tersedia di tempat ini. Jadi tak perlu ribet membawa perlengkapan sendiri dari kantor. Kamar yang tersedia jumlahnya puluhan, selain untuk pribadi, villa ini menyediakan Para/ Paket Rame-rame. Pas untuk Anda yang ingin merayakan momen spesial di Villa Tridi bersama keluarga tercinta, atau mengadakan pelatihan/ diklat juga cukup available!
#VillaTridi #Sukamanah #PuncakBogor #Jakarta #DKIJakarta #PSBBTransisi #MyTripMyExperience #MTMA #Villa #VillaPuncak #VillaPuncakBogor





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namanya Abadi, tapi (tak) Dapat Ditinggali

Ranting Pena

[2nd Day] SILO Mentality, Growth or Fixed?