Corona tak Menghalangi sang Menteri untuk Korupsi

Ditemani hujan deras di Jakarta yang sedari pagi tak henti-henti, coba klik media online detik.com, lagi-lagi hanya bisa mengelus dada dan simpati. Ya negeri ini kembali dikhianati anak negeri! Menteri Sosial Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka, menyusul anak buahnya yang terlebih dahulu dicokok lembaga anti rasuah, KPK. Juliari menyerahkan diri setelah dinyatakan sebagai tersangka korupsi bansos/ bantuan sosial COVID-19 wilayah Jabodetabek.

Kabar mengejutkan jelang akhir tahun ini cukup mencoreng parpol pengusungnya, yang notabene adalah seorang kader Partai PDI Perjuangan. Dinukil dari Wikipedia.com, pria bernama lengkap Juliari Peter Batubara ini merupakan anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah I, selama dua periode, atau sepuluh tahun. Pendidikan nya pun tak tanggung-tanggung jika dilihat dari gelar akademis nya M.B.A, artinya dia merupakan lulusan luar negeri! 

Saat ini Juliari masih tercatat sebagai bendahara aktif PDIP. Lebih disayangkan lagi, pria kelahiran Jakarta ini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia baru seumur jagung, setahun! Ironisnya lagi, korupsi terjadi ditengah situasi negeri yang lagi sulit menghadapi pandemi COVID-19. Dia diduga menerima aliran dana dari swasta atas pengadaan bantuan sosial di wilayah Jabodetabek.

Menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Jokowi dimasa kepemimpinan periode dua, karena belum genap sebulan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo juga ditangkap KPK seusai pelesir ke Amerika Serikat bersama beberapa staff dan istrinya! Edhy diduga menerima suap terkait kebijakan ekspor benur atau benih Lobster. Politikus dari Partai Gerindra ini juga memiliki pengalaman yang sama dengan Juliari, sempat menjadi anggota DPR RI dari Dapil Sumsel II. Mantan atlet Pekan Olahraga Nasional yang sukses dicabor Pencak Silat ini, asli putra daerah Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Sukses melenggang ke Senayan, Edhy didapuk menjadi Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, pangan, maritim dan kehutanan. Merujuk dari kiprah nya selama di DPR RI, Kabinet Indonesi Maju dibawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf menunjuk Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Pada awal masa jabatannya, dia membuat gebrakan dengan mengubah arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya diisi oleh Susi Pudjiastuti. Salah satunya adalah melegalkan benih benur atau lobster untuk diekspor. Tak pelak, kebijakan non populer ini mendapat respons negatif dari masyarakat, khususnya mantan menteri sebelumnya. Alasannya simple, harga jual benih lobster sangat murah, padahal keberadaannya sangat dicari pasar luar negeri. Dengan kemampuan nelayan serta sumber daya alam laut yang melimpah, ekspor lobster ketika memasuki usia panen, jauh lebih tinggi dibanding jual benihnya. Atas alasan itulah kenapa kebijakan kurang populer itu sangat ditentang nelayan.

#BringBuSusiBack sempat membahana dilini media sosial Twitter. Menteri yang memiliki gaya khas dan kata-katanya yang lugas "saya tenggelam kan!" ini memang sangat dicintai masyarakat. Keberanian untuk menindak ilegal fishing diarea kedaulatan wilayah RI patut diacungi jempol. Karyanya mungkin abadi didasar laut, ya bangkai kapal pencuri ikan yang berhasil dia "tenggelamkan"! Srikandi yang cukup berani dan menggetarkan negeri tetangga!!!

Bangkitlah negeriku, basmi korupsi!!!

#IndonesiaMaju #BanggaIndonesia #TendangKorupsi #KickCorruption #Indonesia #IndonesiaRaya #IndonesiaBangkit #IndonesiaRumahKita #KPK #KomisiPemberantasanKorupsi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namanya Abadi, tapi (tak) Dapat Ditinggali

Ranting Pena

[2nd Day] SILO Mentality, Growth or Fixed?