Pengalaman Pertama Servis Motor di Bengkel Jakarta

Jakarta memang kota mahal, hampir setiap kesempatan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjadi uang. Sekecil apapun peluang itu! Termasuk pengalaman pertama saya servis motor butut lansiran 2006. Setelah beberapa hari diperjalanan, pengiriman motor akhirnya sampai juga di Ibukota, Jakarta. Selama pengiriman tak ada masalah berarti, semua diterima dengan kondisi baik tanpa cacat sedikit pun. Namun selang sekira dua harian masalah mulai muncul, oli rembes cukup parah!
Sebagai orang yang awam tentang permotoran, saya coba membereskan motor ke dokternya alias bengkel. Semula saya mencoba browsing bengkel motor terdekat, mulai bengkel resmi hingga tepian jalan. Ternyata bengkel resmi nya lumayan jauh dari tempat tinggal, akhirnya saya memutuskan memilih bengkel terdekat. Berbekal google map, bengkel motor yang saya cari pun ketemu! Dari "display" bengkelnya sepertinya oke, karena ada beberapa motor yang "kelihatan" sedang diservis. Sparepart motor juga tersedia disitu, meskipun sepertinya bekas. Semoga amanah, doa saya.
Tanpa basa-basi saya langsung sampaikan hal ihwal masalah motor butut saya, rembes oli pada bagian bawah mesin. Tebakan saya waktu itu kalau tidak dari seal oli, ya packing mesinnya. Dengan cekatan si Bapak mengambil perlengkapan bengkelnya. Diotak-atiklah motor saya. Dengan seksama  saya perhatikan yang sedang beliau kerjakan. Beberapa baut dibagian seal dan dinamo stater sepertinya dikencengin (mungkin efek getaran selama perjalanan, pikir saya). Sejurus kemudian beliau melepas dan membersihkan pack rantai yang memang cukup kotor. Bukan hanya itu bagian bawah pelindung dinamo juga dibersihkan. 
Sambil kerja saya juga ngobrol, kira-kira sumber masalahnya dimana? Namun beliau bilang harus dipastikan dulu sumber rembes oli nya dari mana. Sekira 20 menitan berlalu bapaknya bilang sudah selesai. Versi beliau rembes oli disebabkan baut seal oli dan dinamo stater kurang kenceng. Syukurlah masalah teratasi. Untuk biasa jasanya beliau memasang tarif tiga puluh ribu rupiah. 
Sebelum meninggalkan lokasi, saya sempat berucap akan kembali ke bengkel bapaknya jika oli masih rembes dan menetes. 
Sesaat sampai rumah, coba saya pakai standar samping untuk memastikan masalah sebelumnya benar-benar beres, dan baru sekitar lima menit, oli kembali menetes! Karena waktu menjelang senja saya mendunda ke bengkel si Bapak. Hingga seminggu kemudian saya kembali. Kebetulan si Bapak sedang santai. tak terlihat "pasien" berkunjung. Saya langsung menjelaskan hal yang sama seperti  pertama kali saya kesana. 
Melihat raut mukanya si Bapak mencoba mengingat (atau sengaja pura-pura lupa 😅). Tak seperti jumpa pertama yang cukup antusias, kunjungan kedua saya kesana seperti membawa masalah bagi dia 😂. Tidak ada lima menit, dia bilang bahwa seal dinamo stater yang bocor! Keren ya!🤗
Dan dia tidak punya sparepartnya. Kesimpulannya dia sudah tahu "penyakit" yang ada pada motor butut saya dari diawal!!! Ya sudah anggap saja jariyah dan berbagi rejeki ke sesama. Jujur pada profesi sehari-hari adalah kunci, sekali berbohong pelanggan pun enggan datang.
#Jakarta #JakartaOhJakarta #Ibukota
Ilustrasi bengkel motor







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namanya Abadi, tapi (tak) Dapat Ditinggali

Ranting Pena

[2nd Day] SILO Mentality, Growth or Fixed?