Berburu Vaksin Covid di Jakarta

Kasus melonjaknya covid dibulan Juni 2021 memang diluar dugaan. Kasus harian yang menyentuh 20 ribuan membuat pemerintah kelimpungan. Membeludaknya pasien covid ini diduga karena varian baru, delta. Penyebarannya terbilang masif dan tak terkontrol. Bahkan BOR dibeberapa rumah sakit di Jakarta full. Kondisi ini memperburuk penanganan covid yang sempat melandai. Tercatat tiga hari beruntun jumlah positif covid "stabil" diangka dua puluh ribuan. 

Permintaan tabung oksigen juga melonjak dan tak didukung ketersediaan pasokan di pasar. Rata-rata keluhan penyintas covid ini sesak nafas. Kesulitan pernafasan memperburuk kondisi tubuh akan pasokan O2 dalam darah. Hal ini akan berdampak pada tubuh lemas dan tidak stabil. Sempat viral dimedia sosial antrian calon pembeli tabung oksigen yang mengular. 

Masuknya varian delta ke Indonesia memang masih menjadi tanda tanya, dari mana asal muasal virus ini masuk? Bagaimana proses skrining yang dilakukan pemerintah kepada setiap warga negara asing maupun domestik seusai bepergian ke luar negeri? Memang banyak pintu masuk dinegeri ini yang bisa saja meloloskan carier atau pembawa virus. Sempat menjadi sorotan adalah pelaut yang terindikasi terinfeksi virus covid lolos di Jawa Tengah. Potensi carier memang terbuka lebar, namun lagi-lagi individu ini harus memahami kondisi kesehatan masing-masing. 

Cepatnya penyebaran covid varian baru ini terdeteksi di Kudus, Jateng. Hanya dalam hitungan hari, jumlah penderita covid cukup banyak. Bahkan Kudus sempat "mengurung" diri dari wilayah sekitar alias lockdown. Tak lama berselang, kasus serupa muncul di Bangkalan, Jawa Timur. Bahkan pemerintah sempat memperketat akses Suramadu untuk membatasi mobilitas warga, baik dari dan menuju pulau Madura. 

Tetapi yang menjadi kabar baiknya adalah warga yang mulai sadar akan kebutuhan kesehatan dimasa pandemi ini meningkat. Gencarnya pemerintah dalam program vaksinasi nasional misalnya, mampu mengangkat minat masyarakat untuk memperoleh vaksin covid. Vaksinasi gratis untuk masyarakat dikebut, sempat menyentuh rekor hingga sejuta vaksin yang disuntikkan ke warga. Tentu ini menjadi angin segar bagi kita semua, bahwa vaksin ini bisa menghambat laju covid yang lagi tinggi-tingginya. 

Tingginya animo masyarakat akan vaksinasi bisa dilihat dari antriannya yang cukup berjubel, tentu saja tetap harus memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Mengingat pandemi ini belum berakhir. Berkesempatan memperoleh vaksin gotong royong, antrian memang cukup panjang, seperti yang terlihat di depan gedung Bank Mega Building pagi ini. Terpantau masyarakat dari muda hingga tua ikut mengantri. Bisa dibilang penerapan prokes pada vaksinasi kali ini cukup ketat, mulai dari wajib bermasker, antrian jaga jarak dan ada thermo gun. 

Semoga dengan adanya program vaksinasi ini bisa menghambat laju covid yang lagi "gila-gila" nya. Salam sehat selalu!!!

Vaksinasi untuk negeri!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Namanya Abadi, tapi (tak) Dapat Ditinggali

Ranting Pena

[2nd Day] SILO Mentality, Growth or Fixed?