Sirah Ngelu? Yo Menyang Kopi Telu!

Sirah ngelu, yo menyang Kopi Telu! 
(kepala pening, mari ke Kopi Telu)

Adu kreatif untuk menarik pengunjung mampir ke warung, kafe atau tempat nongkrong adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha. Meskipun tempat strategis serta harga murah, belum tentu mampu "menghipnotis" calon konsumen.

Sebelum ngopi menjadi "budaya", bisnis warung kopi belum dikelola secara profesional. Dulu warung kopi (Warkop) didesain sekadarnya saja dan hanya menjual kopi item (kopi hitam), kalau pun mau ditambah "susu", ya paling mentok ditambah kental manis!

Awal booming, Warkop menawarkan WiFi untuk memikat para kopi mania (Kopman) betah dan berlama-lama di warung. Tentu saja tak hanya kopi yang ditawarkan, ada mie instan, aneka gorengan dan cemilan ringan semacam keripik dan kerupuk atau stik kentang. Tak jarang  makanan berat juga dijajakan, seperti nasi goreng.

Pertama kali viral, Warkop Giras paling dicari mahasiswa pada jamannya. Sekira awal tahun 2000-an Warkop Giras begitu digemari, karena konon katanya dibuat dari kopi asli tanpa tambahan bahan apapun! alias kopi murni. Kopi Giras identik dengan salah satu kota di Jawa Timur, Kota Gresik, mungkin karena saking banyaknya warkop di sana. Bahkan Gresik dikenal sebagai kota seribu warkop!

Namun, warkop ber-WiFi kini mulai ditinggalkan. Alasannya sederhana, banyak provider internet dengan biaya berlangganan yang cukup terjangkau. Tak perlu riweh ke warkop hanya untuk main game online dengan WiFi gratisnya. Koneksi byar pet kalau pengunjung sedang ramai, ribet!

Kini konsep ngopi mulai bergeser. Dari yang semula hanya mengejar koneksi internet, kini untuk hunting selfie. Kopi Telu Sawah View bisa jadi solusi! marung kopi dan menikmati gorengan di tengah sawah dengan latar Gunung Welirang dan Arjuna, mewah! 

Lokasinya sangat mudah dijangkau, tak jauh dari exit tol Pandaan, Taman Dayu. Sekira empat kilometer dari pintu keluar tol. Buka dari jam sembilan pagi hingga jam sepuluh malam. Bukan hanya menawarkan view persawahan, tapi siap memanjakan lidah Anda dengan menu santapan yang cukup banyak dan variatif.

Masalah harga? tak perlu resah, tak semahal di Jakarta! ramah di kantong. Parkiran juga luas, ditarif lima ribu rupiah saja per unit mobil. Tak dihitung per jam parkirnya, jadi bisa berlama-lama dan santai di sini. 

Mau berdendang dan bergoyang? ada live music! Cukup masukin rupiah ke kotak sukarela, request lagu Anda siap diputar, dijamin ambyar...

Desain kafe yang tradisional membuat mata sedap memandang. Kios makanan berjajar rapi sementara di tengahnya banyak gubug lesehan terbuat dari bambu, dan lantainya pun tak luput dari bambu, serba bambu. Tak perlu khawatir tak dapat tempat, di sini tersedia cukup banyak bilik lesehan. 
 
Mau yang anti mainstream? Bisa! makan di tenda layaknya sedang camping, namun jumlahnya terbatas, hanya tiga tenda saja. Dari namanya saja sudah unik, di sekeliling kafe ini memang areal persawahan, bahkan sengaja "sawah mini" ditempatkan di tengah kafe. 

Kafe ini juga ramah anak lho! Bagi Anda orang tua dengan anak balita, tak perlu khawatir si Kecil bosan, di kafe ini dilengkapi playground bahkan ada dua blok. Satu berada di dekat area parkir mobil, dan lainnya berada di tengah-tengah kafe. Kopi Telu ini memiliki area yang cukup luas untuk seukuran rumah makan.

Ngopi bisa, piknik juga bisa, ya di Kopi Telu View Sawah!

#KOPI #WARUNGKOPI #WARKOP #PANDAAN #JAWATIMUR #WONDERFULLINDONESIA #INDONESIA #KOPIMANIA #KOPMAN #AYONGOPI













Komentar

Posting Komentar

Besongol.xyz

Postingan populer dari blog ini

Namanya Abadi, tapi (tak) Dapat Ditinggali

Ranting Pena

[2nd Day] SILO Mentality, Growth or Fixed?