Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Bali The Last Paradise

Gambar
Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Andai ku Beranikan Diri

Sepi dan hening, suasana kantor pagi itu. Bahkan ketika aku datang, saklar yang berada persis di sebelah kiri pintu masuk tampak belum posisi on , temaram. Sinar matahari belum terlihat sempurna, gorden warna putih tulang itu menutup kaca-kaca di sekeliling ruang kantor. Kaca yang multifungsi, sebagai tembok transparan, yang bisa saja aku memandang dengan leluasa suasana di luaran sana. "Selamat pagi, Mas" tiba-tiba suara lirih terdengar.  "Hallo, selamat pagi juga, Mbak" sahutku sambil menoleh mencari asal muasal suara.  Rima datang sepagi ini, gumamku dalam hati. Ada apa gerangan sehingga dia rela datang ke kantor ketika sinar matahari belum terlihat. Tanpa menghela nafas, aku kembali melempar tanya,  "Tumbenan datang sepagi ini, Mbak?" Sembari melepas jaket kulit warna coklat, dia rupanya tak mendengar percakapanku. Tangannya begitu cekatan, melakukan pekerjaan secara bersamaan, menaruh tas dan bersiap menyalakan laptop yang sudah di hadapannya. Wajahny...

Pocari oh Pocari!

Gambar
(Sambungan) Di Jakarta, Taman adalah Barang Mewah (selain Mall) Minuman ion plus itu sepintas tak ada yang aneh. Tampilannya wajar, tak satupun yang kurang. Stiker label masih rapih, tutupnya juga aman, hanya memang sudah tak tersegel, alias sudah aku seruput ! hehehe Pocari yang kami beli di minimarket itu memang tak sampai habis, hanya seperempat botol saja yang aku tenggak, hanya membasahi tenggorokan, tak lebih. Ya , kami hanya punya waktu sekira lima belas menit saja, duduk sejenak di RPTRA Gajah. Petugas taman “mengusir” kami karena taman akan di gembok.  Di Jakarta, seluruh taman ada jam operasionalnya, buka dari jam tujuh pagi, dan tutup ketika fajar telah tergelincir, pukul lima sore. Kalau pun dapat “bonus” atau extra time, paling lama setengah jam, seperti senja itu. Berhamburan pengunjung taman meninggalkan area aula dan lapangan olahraga. Tak terkecuali remaja yang sedang seru-seru nya main bola, mereka masih penuh peluh, ngos-ngosan, dan kostum yang sudah basah kuyup...