Postingan

Kota Malang, Kota (tak lagi) Dingin

Malang Surabaya diatas bus Tentrem 24 Maret 2019 Kota Malang mulai berubah!!! Sejak puluhan bahkan ratusan tahun lamanya, Kota Malang sudah dikenal sebagai Kota Dingin nan sejuk. Namun siapa sangka, seiring berjalannya waktu Kota-nya Aremania ini perlahan tapi pasti menjelma menjadi kota metropolitan. Selain dikenal sebagai kota dingin, Malang juga terkenal dengan kota pelajar. Ada beberapa nama Universitas terkemuka yang berhasil menelurkan generasi hebat penerus bangsa. Sebut saja Universitas Brawijaya Malang (UB), Universitas Negeri Malang (UNM)/ IKIP, Universitas Islam Negeri (UIN). Belum lagi kampus swasta yang juga tak kalah pamor selevel Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Institut Teknologi  Nasional Malang (ITN), STIE Malangkucecwara/ABM,Universitas Widyagama,Universitas Merdeka Malang (UNMER),Universitas Gajayana Malang, Universitas Kanjuruhan dan masih banyak lagi pendidikan tinggi lainnya. Dengan banyaknya perguruan tinggi yang tersebar di Kota Malang, Pemko...

Corong Pemilu

Malang, 24 Maret 2019 *Corong #Pemilu2019 Matahari masih enggan 'menampakkan' diri pagi itu. Hanya sinarnya yang redup mulai tampak menyorot apapun yang dilaluinya. Hawa sejuk masih mengitari Bumi Arema dsk, maklumlah hujan mengguyur hampir setengah hari lamanya, kemarin. Coba melihat kearah penunjuk waktu, jarum jam masih menunjukkan 08.00. Weekend yang harus 'ditunda', selain karena musim hujan, kalender juga masih diangka dua sekian😀 Akhir pekan memang momen yang ditunggu setiap orang, tak terkecuali karyawan. Dengan rutinitas yang luar biasa dalam sepekan, otak dan fisik butuh refresh dan istirahat. Namun, 'fatwa' ini tidak berlaku bagi pelaku politik. Ya, #2019 merupakan momen rutin lima tahunan alias tahun politik. Panggung yang disediakan negara demokrasi untuk seluruh rakyat memilih wakilnya, baik dilevel Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. Lihat saja geliat pesta lima tahunan itu, jauh hari sebelum hari 'H' mulai nampak alat peraga kam...
Terminal Purabaya Nopember 25th 2018 Hujan mengguyur sepanjang perjalanan Malang Surabaya dengan intensitas mulai ringan hingga lebat. Kondisi ini memicu genangan air dibeberapa titik jalan, termasuk di Terminal Purabaya Surabaya. Bisa dibilang sarpras (Sarana & Prasarana) sudah cukup baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Dibangunnya koridor untuk Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) dan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) semakin memanjakan calon penumpang. Kenyaman yang ditawarkan salah satu terminal terbesar di Indonesia ini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang normal, akan tetapi juga bagi penyandang disabilitas. Kios diarea terminal ini tertata cukup rapi dan higienis. Calon pembeli bisa langsung melihat secara langsung proses masak dari dapur yang didesain terbuka. Pilihan menu khas Jawa Timur an akan sangat mudah dijumpai, tentunya dengan harga yang cukup bersahabat dengan kantong. Daftar menu dan harga cukup fair terpampang disetiap sudut kios. Hal i...
#AyoNaikBus Diatas Bus Tentrem Malang Surabaya Nop 25,2018 Sudah beberapa kali menggunakan moda transportasi umum, setelah hampir sepuluh tahun "vaacum" dari hiruk pikuk penumpang. Maklum, "kuda besi" sudah menjadi kebutuhan pokok mayoritas masyarakat. Sepeda motor dan mobil pribadi masih menjadi primadona. Kemanapun dan kapanpun tujuannya, akan sangat mudah dijangkau. Meskipun secara materi, perbandingan pemakaian kendaraan umum dan pribadi bisa dibilang beda tipis (setipis tempe dan kartu ATM hehehe) Untuk saat ini, negara berkembang, khususnya Indonesia, kendaraan pribadi masih menjadi primadona. Tak ayal, kemacetan terjadi dimana-mana, terutama kota besar dan kota-kota satelit disekitarnya. Tengok saja diwilayah Jawa Timur, dikota besar semacam Surabaya, hampir setiap hari macet, apalagi dijam-jam sibuk seperti pagi (berangkat kerja dan sekolah) dan sore menjelang petang (pulang). Parahnya, imbas kemacetan merembet hingga kota satelit seperti, Sidoarjo dan Gr...

INDONESIA, “Surganya” Koruptor

Belum kering luka negeri ini oleh ulah para “tikus” liar, muncul kasus korupsi lagi. Kali ini kasus mega proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP yang merugikan negara hingga 5,9 Triliun. Dugaan korupsi proyek negara ini terendus sejak September 2011, sebelum akhirnya “mangkrak” karena Kejaksaan tidak memiliki cukup bukti untuk melanjutkan proses penyelidikan. Mirisnya, orang-orang yang terlibat dalam kasus ini adalah mereka yang mempunyai posisi strategis dilembaga negara yakni di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri dan dilegistlatif, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Bahaya laten korupsi memang tidak bisa begitu saja hilang dari negeri tercinta ini, terlebih hukumannya yang cukup “meringankan” bagi Si Pelaku alias koruptor. Hukuman puluhan tahun tidak akan menimbulkan efek jera bagi pelaku korupsi. Pemotongan masa tahanan dan pemberian remisi bagi koruptor merupakan angin segar. Pengemplang uang negara sudah sep...

Delman, Moda Transportasi yang Kian Terpinggirkan

Kumandang adzan subuh belum menggema, mentari juga belum menampakkan sinarnya, namun suara kokok ayam bersahutan menyambut pagi dengan riang. Suara katak pun tak kalah “lantang”, maklum semalam hujan mengguyur. “Raja malam” masih mengepakkan sayapnya, seolah enggan pulang ke peraduan. Pancaran sinar bulan cukup untuk menerangi pagi yang masih gelap. Sesekali “ringikan” kuda  sayup-sayup terdengar, entah lapar atau sedang di “treatment” sang Empunya. Dinginnya pagi itu bukan menjadi penghalang bagi si Kusir (1) , yang terpenting hari ini rejeki tetap mengalir dan dapur tetap mengepul. Sebut saja Pak Kusir, beliau adalah salah satu dari sekian banyak “masinis” nya delman yang masih bertahan hingga kini. Andong, delman atau dokar (kata orang Jawa) merupakan moda transportasi andalan dijamannya. Mungkin bagi buyut, kakek, nenek atau orang tua kita, delman  adalah salah satu kebutuhan primer dalam hal transportasi. Dokar menjadi moda transportasi primadona bagi masyarakat dahulu k...

Adakah Solusi?

Surabaya,penghujung July '09 Siapa yang tidak kenal dengan wilayah "setren" Kali Jagir??ya,tempat yang dulu indah kini menjadi pemukiman yang kumuh. Pinggiran kali yang seharusnya ditumbuhi pepohonan yang hijau dan rindang,kini berubah menjadi hunian yang padat penduduk. Seolah tergerus oleh zaman, "setren" Kalijagir kini mulai beralih fungsi.  Mulai  dari gubug peyot hingga bangunan permanen bermunculan di pinggiran sungai. Anehnya, dari pihak Pemkot kurang ada perhatian terhadap bangunan liar yang sekarang marak berdiri megah dimana-mana. Bagaimana dengan aturan Perda yang ada? Apakah karena ijin IMB <Ijin Mendirikan Bangunan> yang terlalu mudah? Atau karena ada oknum tertentu yang mempunyai kepentingan individu dalam memberikan IMB? Permasalahan ini kerap kali muncul karena belum adanya titik temu antara Pemkot <dalam hal ini sbg pemegang wewenang pemerintahan> dan Lembaga terkait untuk lebih tertib administrasi dalam menerbitkan IMB. Belum lama i...