Postingan

GeNose di Stasiun Pasar Senen

Gambar
Dimassa pandemi covid 19 yang masih berlangsung hingga saat ini, membuat pemerintah dan pemangku kepentingan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk civitas akademika atau perguruan tinggi untuk menemukan alat pendeteksi dini virus corona. Terbaru, pemerintah bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ya, UGM berhasil menelurkan buah karya anak bangsa, GeNose.  Sistem deteksi virus Corona melalui hembusan nafas ini pertama kali dikenalkan diawal tahun 2021. Bahkan, kabar baik ini langsung direspons positif oleh pemerintah melalui kementerian perhubungan RI. Tak tanggung-tanggung, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung menggunakan alat pendeteksi virus GeNose.  Seperti diberitakan diberbagai portal berita online, ujicoba alat ini pertama kali digelar diawal Februari 2021 dan mulai digunakan efektif per tanggal 05 Februari 2021.  PT. KAI mempersyaratkan calon penumpang...

Rapid Test Antigen di RS Siloam TB Simatupang

Gambar
Dimusim pandemi yang hingga saat ini berlangsung, kebutuhan rapid antigen ataupun swab menjadi prioritas utama bagi sebagian orang maupun instansi. Hal ini penting untuk memastikan kondisi karyawan dalam keadaan sehat dan fit to work. Seperti yang kita ketahui bersama, jumlah kasus covid terus "pecah rekor" dari hari ke hari. Artinya, dengan jumlah penderita positif corona yang bertambah banyak, patut diduga penyebarannya pun semakin cepat. Dengan kondisi seperti saat ini, kebutuhan untuk rapid test juga semakin banyak dan masif. Memang banyak klinik dan rumah sakit yang melayani jasa ini, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah pelayanannya. Cepat, tepat dan akurat tiga kata kunci yang bisa jadi pertimbangan dalam melayani rapid yang sifatnya massal. 1. Cepat Hal ini ditujukan untuk menghindari kerumunan dan antrian. Semakin cepat prosesnya, maka kemungkinan munculnya kerumunan bisa diminimalisir.  2. Tepat Ketepatan dalam pengolahan data bisa difilter melalui proses pend...

Covid 19, Mengubah Dunia!

Tahun 2020 baru saja terlewati, tahun "spesial" yang penuh tantangan bagi seluruh penghuni planet bumi. Semua berawal dari virus yang pertama kali diketahui menyebar diakhir tahun 2019, Covid 19. Ada banyak istilah dan singkatan dimasa pandemi ini. AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru), 3M (Mencuci Tangan dengan Sabun, Menjaga Jarak dan Menggunakan Masker), Prokes (Protokol Kesehatan), COVID (Corona Virus Deaseases), OTG (Orang Tanpa Gejala) dan masih banyak istilah-istilah lainnya. Perlahan tapi pasti, perilaku sosial masyarakat dunia berubah. Kekhawatiran dunia memang beralasan, virus corona jenis baru ini cukup berbahaya, terutama mereka yang pernah atau sedang mengidap permasalahan kesehatan bawaan/ komorbid. Corona dalam berbagai sumber dijelaskan bahwa bisa bermutasi dan menyerang organ-organ penting manusia, terutama saluran pernafasan.  Itulah sebabnya, mengapa untuk mengetahui seseorang terpapar corona atau tidak dengan cara metode SWAB/ usap yang diambil dari saluran pernaf...

5 Hal Positif Kegiatan #DirumahAja Selama Libur Panjang

Gambar
Pandemik COVID 19 yang melanda hampir diseluruh negara didunia membuat tatanan sosial berubah drastis. Mereka berlomba untuk menekan jumlah penderita dengan cara memutus mata rantai penyebarannya. Ya, begitulah kira-kira satu-satunya cara untuk membuat pandemik ini berangsur hilang.  Seperti yang kita tahu, hampir setahun lamanya penyebaran virus ini terus berlangsung hingga saat ini. Tantangan yang memang tidak mudah, mengingat mobilitas masyarakat yang memang sangat tinggi. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak merupakan "jargon" yang sering kita jumpai, baik dimedia cetak, televisi dan online. Kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi "aturan baku" pemerintah sangat berpengaruh untuk setidaknya mencegah virus terus menyebar. Namun faktanya, semakin hari, kasus tambahan positif COVID 19 di Indonesia semakin melejit! Bahkan di Jakarta, rekor harian penderita COVID 19 ini tembus hingga lebih dari dua ribu kasus! Pemerintah berdalih efek libur panjang yang me...

Rapid Test Laboratorium Swasta di Jakarta

Gambar
Perlahan tapi pasti kebutuhan akan digitalisasi sangat penting jika suatu bisnis tidak ingin tertinggal. Semakin pesatnya perkembangan teknologi mendorong dunia usaha untuk bertransformasi menuju era four point 0 (4.0). Semakin luasnya akses internet di Indonesia membuat hampir  semua lini bisnis berlomba-lomba untuk mengembangkan platform digitalnya.  Terbukti banyak gerai online yang tak bisa disepelekan dan dipandang sebelah mata. Mereka menjadi magnet pemasaran dan pelayanan era digital. Sebut saja Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia dan masih banyak lagi yang lainnya, kini mulai dilirik investor asing. Bahkan mereka tak segan-segan menginvestasikan dana mereka untuk paltform buatan anak negeri. Ya, negeri ini sedang lepas landas menuju negara maju. Dengan potensi SDA dan SDM yang dimiliki, Indonesia menjadi idola investor asing. Siapa yang pernah berpikir aplikasi Go-Jek akan go internasional? Go-Jek kini merambah hingga ke negara Asean seperti Vietnam. Ekspansi bisnis Go-Jek me...

Corona tak Menghalangi sang Menteri untuk Korupsi

Ditemani hujan deras di Jakarta yang sedari pagi tak henti-henti, coba klik media online detik.com, lagi-lagi hanya bisa mengelus dada dan simpati. Ya negeri ini kembali dikhianati anak negeri! Menteri Sosial Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka, menyusul anak buahnya yang terlebih dahulu dicokok lembaga anti rasuah, KPK. Juliari menyerahkan diri setelah dinyatakan sebagai tersangka korupsi bansos/ bantuan sosial COVID-19 wilayah Jabodetabek. Kabar mengejutkan jelang akhir tahun ini cukup mencoreng parpol pengusungnya, yang notabene adalah seorang kader Partai PDI Perjuangan. Dinukil dari Wikipedia.com, pria bernama lengkap Juliari Peter Batubara ini merupakan anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah I, selama dua periode, atau sepuluh tahun. Pendidikan nya pun tak tanggung-tanggung jika dilihat dari gelar akademis nya M.B.A, artinya dia merupakan lulusan luar negeri!  Saat ini Juliari masih tercatat sebagai bendahara aktif PDIP. Lebih disayangkan lagi, pria kelahiran Jakarta...

Rapid Test di Stasiun Gambir, Gratis Wisata!!

Gambar
Selama pandemic COVID 19, pemerintah tak mau kecolongan dengan jumlah pasien positif Corona melonjak. Salah satu antisipasi yang diambil adalah pencegahan sejak dini terhadap calon penumpang moda transportasi umum, seperti via pesawat dan kereta api. Bagi calon penumpang baik pesawat dan kereta api diwajibkan untuk rapid test dengan hasil non reaktif sebelum keberangkatan.  Mahalnya biaya rapid dirumah sakit atau klinik memang memberatkan bagi calon penumpang, untuk itu pemerintah melalui PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan pilihan solusi bagi calon penumpang, yakni biaya rapid murah. Ya, penumpang hanya perlu membayar delapan puluh lima ribu rupiah atau hampir separuh dari harga "normal" diluaran.  Calon penumpang hanya perlu datang ke stasiun yang telah ditentukan untuk pengadaan rapid test. Di Jakarta ada dua stasiun dengan fasilitas rapid test, yakni Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Syaratnya cukup mudah, tunjukkan kode booking tiket anda, dan tentunya ua...