Postingan

Tengok lagi, mall di Jakarta mulai bergairah

Gambar
Wajahnya penuh peluh, namun tak sedikitpun raut mukanya terlihat kusut. Beberapa kali diusapkan ke wajahnya handuk kecil yang melingkar di lehernya. Suaranya begitu lantang, memecah kebisingan diseputaran. Berlari ke sana kemari, seolah tiada henti, ya itulah rejeki, selalu hadir ditengah mimpi. Datang tak diundang, pergi harus dikejar. Botol air mineral yang "berkeringat dingin" menemani aktifitasnya siang yang terik. Semangat tukang parkir ditengah sibuknya pusat perbelanjaan di Ibukota, Jakarta. Kurang dari hitungan jari, Ramadhan akan tiba. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini perayaan Ramadhan terlihat lebih semarak. Beberapa pusat perbelanjaan terlihat ramai pengunjung. Parkir sepeda luber hingga luar gedung. Menjelang Ramadhan, mall dan pusat perbelanjaan cukup ramai, tentu dengan prokes yang ketat. Pemeriksaan setiap pintu masuk cukup tertib. Mulai cek suhu, hingga check in melalui aplikasi PeduliLindungi terpasang di pintu masuk. Belanja fashion dan sekedar ...

TMR, Taman Main Rakyat yang Sesungguhnya!

Gambar
Berkesempatan berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan atau Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menjadi pengalaman unik sekaligus menarik. Dibalik bangunan tinggi menjulang di Jakarta, keberadaan TMR menjadi pembeda! Kawasan hijau nan asri di Selatan Jakarta ini bisa dibilang "paru-paru kota" yang cukup luas. Keberadaan pepohonan yang rimbun dan bermacam-macam jenisnya jadi hal unik untuk dipelajari. Disamping fauna yang jumlahnya ribuan, flora yang tersebar di TMR ini juga tak kalah jumlah dan ragamnya. Setiap pohon yang ditanam, disediakan papan informasi dan profilnya, pun begitu dengan hewannya. Kesan pertama yang terlintas begitu menginjakkan kaki di Ragunan, meneduhkan!  Dari sejarahnya, taman yang memiliki luas kurang lebih 147 hektar ini merupakan relokasi dari taman Cikini yang dulu bernama Planten en Dierentuin. Didirikan oleh Culturele Vereniging Planten en Dierentuin diatas tanah 10 Ha yang merupakan pemberian Raden Saleh dimasa pendudukan Belanda, atau dikenal dengan nama...

Hujan tak Menyurutkan Menyalurkan Hobi

Gambar
Era tahun sembilan puluhan bisa dibilang merupakan generasi yang masih bebas berekspresi, terutama membaur dengan alam dan lingkungan sekitar. Kedekatan inilah yang membuat kekeluargaan satu dengan yang lainnya terjaga. Kebebasan untuk menikmati pesona alam yang masih hijau, jauh dari polusi.  Ada istilah BOLO atau kepanjangan dari Bocah Lali Omah (anak lupa rumah) karena kesehariannya habis untuk berpetualang di luar rumah. Ada pun nonton televisi hanya dihari Sabtu dan Minggu, itupun selepas bangun tidur, siangnya? Mbolang lagi! Beda zaman, beda kebiasaan. Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi (dibanding saat ini) membuat generasi di era 90 an banyak menghabiskan waktu untuk bermain, berkumpul dan belajar tentang alam. Titen, dalam bahasa Jawa merupakan salah satu keahlian atau pengetahuan tentang sesuatu yang terjadi dengan pola tertentu dan berulang, bisa dibilang prediktif (berhubungan dengan alam). Salah satu contoh, kalau dulu musim hujan bisa ditebak. Memasuki bulan ya...

Covid Ditengah Perubahan Cuaca

Gambar
Tepat di Bulan Februari 2022, Indonesia sedang memasuki musim pancaroba, tak terkecuali Ibukota Jakarta. Cuaca yang sebelumnya panas berhari-hari mendera Kota Kolaborasi ini. Cukup terik, dan membuat tubuh bermandikan keringat. Jika tak hati-hati, masuk angin bisa menghampiri. Teriknya saat itu bisa mencapai tiga puluh derajat, bisa dibayangkan bagaimana gerahnya Jakarta di Bulan Januari. Namun, berselang sebulan kemudian, Jakarta berubah menjadi dingin, akibat hujan dan angin kencang yang terjadi hampir setiap hari. Kondisi cuaca harian juga tak menentu, tiba-tiba hujan deras, seketika berubah menjadi panas. Faktor inilah yang menyebabkan imunitas setiap orang diuji.  Jakarta masuk musim pancaroba. Setali tiga uang, penderita flu semakin hari kian bertambah. Berbanding lurus dengan jumlah pasien covid yang juga meledak. Apakah ini flu? Atau memang covid mulai merebak dengan varian omicronnya? Kita banyak dibingungkan dengan situasi sekarang, karena gejala omicron mirip atau sama d...

Magis Idul Fitri!

Gambar
Idul Fitri Jam masih menunjukkan pukul 03:30 pagi, namun suara kokok ayam mulai bersahutan. Lirih terdengar tarhim Subuh berkumandang dari corong masjid. Udara cukup dingin, hujan turun semalam, meskipun sebentar, tapi sudah membuat hawa sejuk dikampungku. Rasanya baru saja mata terpejam, namun terbangun karena janji yang ku buat bersama teman-temanku. Aku habis begadang bersama mereka, menikmati malam takbiran, Idul Fitri. Semangat untuk bermain, berkumpul, bersenda gurau dan momen hari raya Idul Fitri menjadi pembeda pagi itu. Tak seperti hari-hari biasanya, bangun pagi adalah ritual terberat dan penuh perjuangan. Spesial hari ini, alarm otomatis muncul dari otak untuk membangunkan tuannya, percaya atau tidak, tapi itu sering terjadi. Buru-buru aku turun dari tempat tidur, sembari mengumpulkan tenaga, aku merapikan bantal, guling dan sprei yang terlihat berantakan dan acak-acakan. Rupanya tidurku pulas, meskipun hanya tiga jam, yang terpenting bagiku tidurku berkualitas. Sayup-sayup ...

Sabtu dan Minggu, Saat yang Tepat Luangkan Waktu untuk Keluarga

Bagi kebanyakan karyawan (khususnya lima hari kerja), berjumpa dengan hari Jum'at adalah waktu yang sangat ditunggu dan dinantikan, bukan tak beralasan karena Sabtu dan Minggu adalah waktunya kumpul bersama keluarga! Sekedar masak bareng, jalan pagi bersama atau sekadar ngopi diteras rumah juga tak apa. Rutinitas pekerjaan yang complicated dan menjenuhkan membuat tubuh ini meminta jatahnya untuk sekedar rileks dan bersantai. Di Ibukota, banyak wisata gratis bertebaran, salah satunya taman!!! Bagi sebagian orang, mungkin taman sekedar tempat tumbuhnya berbagai pohon dan bunga, atau tak lebih seonggokan tanah kosong yang ditumbuhi rumput lengkap dengan tanaman. Namun, di Ibukota yang penuh sesak ini, bertebarannya taman kota  patut diapresiasi. Selain untuk menekan laju polusi, namun juga bisa dijadikan tempat "rekreasi" dan berkreasi.  Salah satu taman yang sering saya kunjungi dan menjadi favorit anak-anak adalah Taman Bendi.  Tak sekadar pohon dan bunga yang bisa dijumpa...

Vaksin Dosis 2 di MBM, Jaksel

Gambar
Setelah sebulan pelaksanaan vaksin pertama, tepat hari ini saya berkesempatan untuk ikut program vaksinasi yang kedua alias dosis dua, yang diselenggarakan CT Corp. Vaksin dosis pertama dilakukan tanggal 03 Juli 2021, dengan persyaratan membawa undangan dan mengisi form skrining serta dilengkapi copy kartu identitas atau KTP.  Antusiasme masyarakat mendukung program vaksinasi bisa dibilang cukup tinggi, terbukti dengan antrian yang mengular hingga diluar gedung hall MBM. Saya yang waktu itu datang sekira pukul 07:30 pagi, dapat diurutan paling belakang antrian. Antrian diatur sedemikian rupa, mulai dari diluar hall, didalam hall atau entry poin satu dan dilanjutkan ke lantai 2, untuk selanjutnya masuk ke hall utama, tempat injeksi dilakukan.  Dibutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam untuk menuntaskan vaksinasi dosis satu ini. Belajar dari vaksinasi pertama, hari ini saya berangkat lebih awal, jam 06:00 pagi, dan mendarat di hall MBM tiga puluh menit berselang. Belum ada...