Postingan

Ayo Mudik, Jangan Panik!

Gambar
Lebaran Idul Fitri 1443H tinggal menghitung hari, itu artinya para perantau siap melakukan ritual tahunan, mudik alias pulang kampung, tak terkecuali saya!hehehe Momen mudik lebaran tahun ini akan "beda" dengan momen mudik dua tahun sebelumnya, itu artinya tahun 2020 dan 2021 ada pembatasan karena pandemi covid-19.  Kini memasuki tahun 2022, pemerintah mulai melonggarkan mobilisasi warga dengan catatan. Warga yang akan mudik diwajibkan untuk mematuhi prokes. Hal ini untuk menghindari lonjakan kasus harian covid pasca lebaran. Setiap warga yang melakukan perjalanan baik melalui transportasi darat, air dan udara diwajibkan telah memperoleh vaksin hingga dosis ketiga atau booster. Bagi calon penumpang yang telah mendapatkan vaksin booster dibebaskan dari test PCR atau antigen. Bagi calon penumpang yang telah mendapatkan vaksinasi dosis dua, diwajibkan menunjukkan hasil rapid antigen 1x24, atau PCR 3x24 jam dengan hasil negatif. Sedangkan bagi calon penumpang yang baru mendapatka...

Puasa, "mainan" air? Seru kali ya...

Gambar
Hari pertama puasa Ramadhan adalah cobaan yang sesungguhnya, terutama bagi yang jarang atau tidak pernah puasa sunnah. Ramadhan datangnya setahun sekali, dan selama itu pula perut tidak dilatih untuk "istirahat" dalam sebelas bulan sebelumnya. Rasa kantuk dan lunglai sudah menjadi hal lumrah dihari perdana kita puasa. Dahaga menjadi pelengkap, ketika cuaca sedang panas-panasnya. Ada baiknya alihkan perhatian anda pada hal-hal positif lainnya, agar bisa melewati masa-masa "sulit" itu. Misalkan memperdalam ilmu atau pengetahuan agama. Bisa dengan membaca buku tentang Islam, atau anda tertarik dengan sejarah perkembangan Islam. Mendengar ceramah pemuka agama, menyimak kajian Islam dan membaca Al-Quran.  Atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Hindari aktifitas berat dan berlebihan di hari pertama puasa, untuk menjaga stamina dan energi. Misalkan merawat hewan peliharaan, menyiram  tanaman, service mobil/ motor, cuci mobil atau motor. Tinggal duduk, datang, diam, me...

Angkot, nasibmu kini...

Gambar
Jakarta terik hari ini. Pagi hari matahari sudah cukup menyengat, meskipun semalam gerimis mendera ibukota. Angin bertiup cukup kencang, cukup untuk menggoyang daun dan jemuran di pelataran. Cuaca cukup mudah berubah, pagi terik menjelang siang hujan turun. Sorenya cerah kembali merekah, tak jarang ketika malam, tiba-tiba hujan dengan intensitas lebat. Begitu kira-kira cuaca sebulan belakangan. Mengawali Ramadhan yang cerah ini, menyempatkan ke bengkel motor, untuk merefresh kerja mesin motor dan memperbaiki performanya, namanya juga motor butut he.he.he. Sembari menunggu motor dalam perawatan atau under maintenance, tetiba sekelebat dalam pandangan mobil angkot yang kondisinya cukup memprihatinkan, bopeng di sana-sini, seolah tak terawat. Melihat kondisi fisiknya saja sudah tak tega, bagaimana kalau kita jadi salah seorang penumpangnya? Was-was kali ya? Khawatir ditengah perjalanan mogok dan tak mampu melanjutkan ke tempat tujuan. Amsyong dah! Merawat mesin dan fisiknya untuk angkutan...

Tengok lagi, mall di Jakarta mulai bergairah

Gambar
Wajahnya penuh peluh, namun tak sedikitpun raut mukanya terlihat kusut. Beberapa kali diusapkan ke wajahnya handuk kecil yang melingkar di lehernya. Suaranya begitu lantang, memecah kebisingan diseputaran. Berlari ke sana kemari, seolah tiada henti, ya itulah rejeki, selalu hadir ditengah mimpi. Datang tak diundang, pergi harus dikejar. Botol air mineral yang "berkeringat dingin" menemani aktifitasnya siang yang terik. Semangat tukang parkir ditengah sibuknya pusat perbelanjaan di Ibukota, Jakarta. Kurang dari hitungan jari, Ramadhan akan tiba. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini perayaan Ramadhan terlihat lebih semarak. Beberapa pusat perbelanjaan terlihat ramai pengunjung. Parkir sepeda luber hingga luar gedung. Menjelang Ramadhan, mall dan pusat perbelanjaan cukup ramai, tentu dengan prokes yang ketat. Pemeriksaan setiap pintu masuk cukup tertib. Mulai cek suhu, hingga check in melalui aplikasi PeduliLindungi terpasang di pintu masuk. Belanja fashion dan sekedar ...

TMR, Taman Main Rakyat yang Sesungguhnya!

Gambar
Berkesempatan berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan atau Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menjadi pengalaman unik sekaligus menarik. Dibalik bangunan tinggi menjulang di Jakarta, keberadaan TMR menjadi pembeda! Kawasan hijau nan asri di Selatan Jakarta ini bisa dibilang "paru-paru kota" yang cukup luas. Keberadaan pepohonan yang rimbun dan bermacam-macam jenisnya jadi hal unik untuk dipelajari. Disamping fauna yang jumlahnya ribuan, flora yang tersebar di TMR ini juga tak kalah jumlah dan ragamnya. Setiap pohon yang ditanam, disediakan papan informasi dan profilnya, pun begitu dengan hewannya. Kesan pertama yang terlintas begitu menginjakkan kaki di Ragunan, meneduhkan!  Dari sejarahnya, taman yang memiliki luas kurang lebih 147 hektar ini merupakan relokasi dari taman Cikini yang dulu bernama Planten en Dierentuin. Didirikan oleh Culturele Vereniging Planten en Dierentuin diatas tanah 10 Ha yang merupakan pemberian Raden Saleh dimasa pendudukan Belanda, atau dikenal dengan nama...

Hujan tak Menyurutkan Menyalurkan Hobi

Gambar
Era tahun sembilan puluhan bisa dibilang merupakan generasi yang masih bebas berekspresi, terutama membaur dengan alam dan lingkungan sekitar. Kedekatan inilah yang membuat kekeluargaan satu dengan yang lainnya terjaga. Kebebasan untuk menikmati pesona alam yang masih hijau, jauh dari polusi.  Ada istilah BOLO atau kepanjangan dari Bocah Lali Omah (anak lupa rumah) karena kesehariannya habis untuk berpetualang di luar rumah. Ada pun nonton televisi hanya dihari Sabtu dan Minggu, itupun selepas bangun tidur, siangnya? Mbolang lagi! Beda zaman, beda kebiasaan. Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi (dibanding saat ini) membuat generasi di era 90 an banyak menghabiskan waktu untuk bermain, berkumpul dan belajar tentang alam. Titen, dalam bahasa Jawa merupakan salah satu keahlian atau pengetahuan tentang sesuatu yang terjadi dengan pola tertentu dan berulang, bisa dibilang prediktif (berhubungan dengan alam). Salah satu contoh, kalau dulu musim hujan bisa ditebak. Memasuki bulan ya...

Covid Ditengah Perubahan Cuaca

Gambar
Tepat di Bulan Februari 2022, Indonesia sedang memasuki musim pancaroba, tak terkecuali Ibukota Jakarta. Cuaca yang sebelumnya panas berhari-hari mendera Kota Kolaborasi ini. Cukup terik, dan membuat tubuh bermandikan keringat. Jika tak hati-hati, masuk angin bisa menghampiri. Teriknya saat itu bisa mencapai tiga puluh derajat, bisa dibayangkan bagaimana gerahnya Jakarta di Bulan Januari. Namun, berselang sebulan kemudian, Jakarta berubah menjadi dingin, akibat hujan dan angin kencang yang terjadi hampir setiap hari. Kondisi cuaca harian juga tak menentu, tiba-tiba hujan deras, seketika berubah menjadi panas. Faktor inilah yang menyebabkan imunitas setiap orang diuji.  Jakarta masuk musim pancaroba. Setali tiga uang, penderita flu semakin hari kian bertambah. Berbanding lurus dengan jumlah pasien covid yang juga meledak. Apakah ini flu? Atau memang covid mulai merebak dengan varian omicronnya? Kita banyak dibingungkan dengan situasi sekarang, karena gejala omicron mirip atau sama d...