Postingan

Menerobos Hujan, Melesat ke Kota Klaten (Day One)

Gambar
Februari memang puncak musim hujan, namun tak sedikit pun mengoyak niat kami untuk melancong keluar kota. Tekad bulat kami tak terbendung, setelah tiga tahun agenda rutin workshop ter- pending ,  akhirnya di 2023 ini kita bisa meluncur ke Jogja! Jogja memang tak pernah luntur pesonanya, semakin hari daerah istimewa ini semakin ramai dikunjungi wisatawan.  Tak hanya turis domestik, namun cukup mudah menjumpai pelancong asing yang menghabiskan waktunya di Kota Gudeg ini. Tak pelak, setiap long weekend,  warga yang tinggal di sekitar Jogja mengeluh karena lalu lintasnya mampet. Kemacetan tak hanya membawa masalah, namun juga membawa berkah. Coba tengok berapa banyak pedagang makanan atau bensin eceran yang kebanjiran berkah? Rombongan kami berangkat dari Jakarta sekira jam 20:00 WIB, lalu lintas masih lumayan padat, bahkan kami menggunakan jasa Patwal untuk mengantisipasi kemacetan Ibukota. Meskipun tetap harus penuh kehati-hatian karena kondisi lalin yang padat merayap. Pa...

Ganti Tahun

Gambar
Gegap gempita selalu tersaji di setiap malam pergantian tahun. Tak peduli di kota besar, atau di daerah terpencil sekali pun, mesti meriah. Setelah hampir tiga tahun lamanya sejak negeri dilanda pandemi, tiga hari menjelang pergantian tahun presiden Jokowi resmi mencabut status PPKM. Apa dampaknya? Masyarakat bebas berkumpul dan berkerumun! Pas dengan momen tahun baru. Menjelang perayaan tahun baru 2023, cuaca di berbagai wilayah Indonesia cukup ekstrim. Hujan deras disertai angin kencang mendominasi di wilayah Jawa. Inilah yang dikhawatirkan oleh pemerintah. Himbauan  sempat dikeluarkan oleh BMKG merujuk situasi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa. Penyeberangan Merak-Bakauheni sempat dihentikan sementara karena kondisi ini. Bahkan sempat viral di media sosial Twitter kondisi area parkir mobil yang porak poranda akibat terjangan gelombang tinggi saat itu. Meskipun akhirnya disangkal oleh pemerintah bahwa kabar tersebut adalah hoaxs alias palsu. Namun dari kabar yang beredar, ba...

Maroko dan Tukang Tambal Ban Dadakan di HBKB

Gambar
Jakarta tak diguyur hujan semalam, meskipun sedari siang awan pekat menyelimuti langit Ibukota. Angin juga lagi kenceng-kencengnya. Cukup membantu cucian untuk lekas kering 😀 Cuaca akhir pekan yang bersahabat ini patut di syukuri oleh para Gibol! Kenapa? Yuk simak 😁 Tak hanya di Jakarta, bahkan di dunia sedang demam sepakbola. Gelaran Piala Dunia 2022 sebabnya! Hampir sebulan hajatan 4 tahunan ini dihelat, semakin hari, pertandingan semakin seru. Jum'at dan Sabtu, perempat final dimainkan, ada bentrok Brazil vs Kroasia, Argentina vs Belanda, Maroko vs Portugal dan ditutup laga Perancis vs Inggris di hari Minggu dini hari. Dari delapan negara di atas, mungkin satu nama negara yang sedikit "asing" ditelinga kita, Maroko! si Giant Killer, begitu saya menyebutnya. Negara yang telah berpartisipasi lima kali di piala dunia ini, langsung menjadi sorotan dunia, terutama insan sepakbola. Semalam, Morroco atau Maroko mengamankan tiket semifinal pertamanya, setelah berhasil mengal...

Sirah Ngelu? Yo Menyang Kopi Telu!

Gambar
Sirah ngelu, yo menyang Kopi Telu!  (kepala pening, mari ke Kopi Telu) Adu kreatif untuk menarik pengunjung mampir ke warung, kafe atau tempat nongkrong adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha. Meskipun tempat strategis serta harga murah, belum tentu mampu "menghipnotis" calon konsumen. Sebelum ngopi menjadi "budaya", bisnis warung kopi belum dikelola secara profesional. Dulu warung kopi (Warkop) didesain sekadarnya saja dan hanya menjual kopi item (kopi hitam), kalau pun mau ditambah "susu", ya paling mentok ditambah kental manis! Awal booming, Warkop menawarkan WiFi untuk memikat para kopi mania (Kopman) betah dan berlama-lama di warung. Tentu saja tak hanya kopi yang ditawarkan, ada mie instan, aneka gorengan dan cemilan ringan semacam keripik dan kerupuk atau stik kentang. Tak jarang  makanan berat juga dijajakan, seperti nasi goreng. Pertama kali viral, Warkop Giras paling dicari mahasiswa pada jamannya. Sekira awal tahun 2000-an Warkop Giras begitu ...

Cerita dari Jakarta

Gambar
Mendung masih menggelayut di atas langit Jakarta, sepertinya hujan segera turun, namun angin juga bertiup lumayan kencang. Sesaat cerah, namun tak lama berubah, tiba-tiba gelap. Jalanan tak seramai weekday , lengang. Menurut ramalan cuaca, beberapa wilayah di Indonesia, diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem, termasuk Jakarta. Sembari menunggu putraku sekolah, iseng saja merangkai kata, bercerita tentang Jakarta yang wah! Menjadi Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta bertransformasi cukup cepat. Lebih cepat dibanding kota-kota lainnya. Hal yang tak bisa dihindari adalah percampuran suku, adat dan budaya serta agama, akulturasi istilahnya. Tak mengenal satu sama lain, cuek dan nafsi-nafsi, tapi itu hal lumrah di Jakarta. Namun, ada sedikit kisah yang mungkin luput dari cerita. Pertama kali menginjakkan kaki di sini, adalah pengalaman baru. Apalagi menetap dalam jangka waktu yang tak tahu, entah kapan ending -nya.  Berusaha beradaptasi dengan lingkungan itu penting. ...

Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Ibukota Jakarta

Gambar
Siapa yang tak tau istilah car free day ? Atau hari tanpa kendaraan  bermotor? Sudah pasti pada ngeh dongs, iya kan? CFD begitu kebanyakan orang menyebutnya, adalah acara yang biasa digelar di akhir pekan di jalanan protokol atau utama. Namanya saja Hari Bebas Kendaraan Bermotor (disingkat HBKB), tentu saja tidak boleh ada satu pun kendaraan bermotor melintas, kecuali yang diijinkan, kok bisa? Di Jakarta, penyelenggaraan CFD atau HBKB memang beda. Bus way atau Trans Jakarta masih bisa melintas, meskipun acara CFD tengah berlangsung. Hal ini dikarenakan angkutan massal tersebut memiliki jalur tersendiri di sepanjang jalan Sudirman hingga Thamrin, hanya saja persis di Bundaran Hotel Indonesia, perlu pengawasan khusus, mengingat  jalurnya melingkar tanpa ada pembatas. Layaknya acara CFD dibeberapa kota, di Ibukota CFD dimanfaatkan untuk aktivitas olahraga, seperti jogging , jalan santai, bersepeda atau sekedar cuci mata, uuuuuppppssss... Tak bisa dipungkiri, CFD juga memiliki an...

Luruh Ilmu Di Taman Martha Christina Tiahahu

Gambar
No Park, No Party!  begitulah kira-kira jika di Kota Metropolitan Jakarta, ini jarang ditemui taman bermain atau ruang terbuka hijau. Di Kawasan Jakarta Selatan, keberadaan taman cukup mudah dijumpai, bahkan setiap perumahan ada RPTRA, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak.  Nah , dari sekian banyak taman yang tersebar di wilayah Jaksel, ada satu taman yang lain daripada yang lain alias unik, Taman Martha Christina Tiahahu. Taman yang baru diresmikan oleh Gubernur Anies Baswedan ini memiliki nama lain Taman Literasi! Nama taman ini diambil dari salah satu dari sekian banyak pahlawan wanita di Indonesia. Pahlawan yang berasal dari Desa Abubu, Nusalaut, Maluku Tengah, ini diabadikan menjadi nama taman di tempat yang cukup strategis di Jakarta.  Taman MCT berada di Kawasan Blok M, persisnya di seberang Blok M Plaza. Untuk menjangkau taman dengan angkutan publik, bahkan sangat mudah. Via Moda Raya Terpadu alias MRT, Anda cukup berhenti di Stasiun Blok M BCA. Cari gate keluar MCT. ...