Postingan

Merawat Silaturahmi, Menjalin Kebersamaan, Idulfitri 1444 H

Cuaca di Ibukota mendadak sejuk, dua hari menjelang lebaran, hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama. Cobaan ketika Ramadan tahun ini adalah cuaca yang panas, karena pancaran sinar matahari sangat terik, tapi semua itu terbayar menjelang Idulfitri!!! Hujan membawa berkah dan mengubah cuaca gerah jadi lega he.he.he. Fokus tahun ini adalah "kemungkinan" perbedaan penetapan awal bulan Syawal, yang notabene menjadi tolok ukur jatuhnya Idulfitri. Dua ormas terbesar di Indonesia ini mempunyai metode yang berbeda untuk menentukan tanggal 1 Syawal, yakni menggunakan hisab dan rukyatul hilal. Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal bertepatan dengan tanggal 21 April 2023, sedangkan NU dan pemerintah melalui hasil sidang Isbat, ditetapkan tanggal 1 Syawal 1444 H, jatuh pada Hari Sabtu, tanggal 22 April 2023. Apapun hasilnya, tahun ini, lebaran dua kali! Senang, suka, riang gembira, bungah ing manah! Tak perlu fokus pada perbedaan Idulfitri, toh kita sudah terbiasa berb...

Melawan Dingin, Menjajaki Lava Tour Merapi

Gambar
Sedari malam cuaca Jogja tak berubah, mendung dan gerimis. Tak deras, hanya satu, dua tetes butiran air yang turun. Kabut juga sempat menyapa daerah istimewa Ngayogyakarta, bisa dibayangkan betapa dingin pagi itu. Anehnya, aku masih menyalakan pendingin ruangan di kamar hotel, hasilnya? tarik selimut agar tak menggigil. Dari balik jendela coba ku tengok lalu lintas juga masih lengang, padahal ini hari Sabtu, berbeda dengan di Jakarta, lepas subuh kendaraan sudah meraung-raung membawa tuannya ke tujuan yang dia mau. Hanya nampak dipojokan Hotel Khas Tugu, tepat disebelah kanan, antrian panjang yang aku pun tak tahu, apa yang sedang mereka tunggu? Bisa mengular seperti itu.  Bus pariwisata pun juga meluber hingga terparkir di badan jalan. Sesekali juga terlihat beberapa driver bus serius membersihkan sisa "peluh" air hujan yang masih menempel di karoserinya. Tak ada yang terburu-buru di sini. Semua berjalan dengan selow dan natural, tak dibuat-buat. Kontras dengan pemandangan ...

Menerobos Hujan, Melesat ke Kota Klaten (Day One)

Gambar
Februari memang puncak musim hujan, namun tak sedikit pun mengoyak niat kami untuk melancong keluar kota. Tekad bulat kami tak terbendung, setelah tiga tahun agenda rutin workshop ter- pending ,  akhirnya di 2023 ini kita bisa meluncur ke Jogja! Jogja memang tak pernah luntur pesonanya, semakin hari daerah istimewa ini semakin ramai dikunjungi wisatawan.  Tak hanya turis domestik, namun cukup mudah menjumpai pelancong asing yang menghabiskan waktunya di Kota Gudeg ini. Tak pelak, setiap long weekend,  warga yang tinggal di sekitar Jogja mengeluh karena lalu lintasnya mampet. Kemacetan tak hanya membawa masalah, namun juga membawa berkah. Coba tengok berapa banyak pedagang makanan atau bensin eceran yang kebanjiran berkah? Rombongan kami berangkat dari Jakarta sekira jam 20:00 WIB, lalu lintas masih lumayan padat, bahkan kami menggunakan jasa Patwal untuk mengantisipasi kemacetan Ibukota. Meskipun tetap harus penuh kehati-hatian karena kondisi lalin yang padat merayap. Pa...

Ganti Tahun

Gambar
Gegap gempita selalu tersaji di setiap malam pergantian tahun. Tak peduli di kota besar, atau di daerah terpencil sekali pun, mesti meriah. Setelah hampir tiga tahun lamanya sejak negeri dilanda pandemi, tiga hari menjelang pergantian tahun presiden Jokowi resmi mencabut status PPKM. Apa dampaknya? Masyarakat bebas berkumpul dan berkerumun! Pas dengan momen tahun baru. Menjelang perayaan tahun baru 2023, cuaca di berbagai wilayah Indonesia cukup ekstrim. Hujan deras disertai angin kencang mendominasi di wilayah Jawa. Inilah yang dikhawatirkan oleh pemerintah. Himbauan  sempat dikeluarkan oleh BMKG merujuk situasi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa. Penyeberangan Merak-Bakauheni sempat dihentikan sementara karena kondisi ini. Bahkan sempat viral di media sosial Twitter kondisi area parkir mobil yang porak poranda akibat terjangan gelombang tinggi saat itu. Meskipun akhirnya disangkal oleh pemerintah bahwa kabar tersebut adalah hoaxs alias palsu. Namun dari kabar yang beredar, ba...

Maroko dan Tukang Tambal Ban Dadakan di HBKB

Gambar
Jakarta tak diguyur hujan semalam, meskipun sedari siang awan pekat menyelimuti langit Ibukota. Angin juga lagi kenceng-kencengnya. Cukup membantu cucian untuk lekas kering 😀 Cuaca akhir pekan yang bersahabat ini patut di syukuri oleh para Gibol! Kenapa? Yuk simak 😁 Tak hanya di Jakarta, bahkan di dunia sedang demam sepakbola. Gelaran Piala Dunia 2022 sebabnya! Hampir sebulan hajatan 4 tahunan ini dihelat, semakin hari, pertandingan semakin seru. Jum'at dan Sabtu, perempat final dimainkan, ada bentrok Brazil vs Kroasia, Argentina vs Belanda, Maroko vs Portugal dan ditutup laga Perancis vs Inggris di hari Minggu dini hari. Dari delapan negara di atas, mungkin satu nama negara yang sedikit "asing" ditelinga kita, Maroko! si Giant Killer, begitu saya menyebutnya. Negara yang telah berpartisipasi lima kali di piala dunia ini, langsung menjadi sorotan dunia, terutama insan sepakbola. Semalam, Morroco atau Maroko mengamankan tiket semifinal pertamanya, setelah berhasil mengal...

Sirah Ngelu? Yo Menyang Kopi Telu!

Gambar
Sirah ngelu, yo menyang Kopi Telu!  (kepala pening, mari ke Kopi Telu) Adu kreatif untuk menarik pengunjung mampir ke warung, kafe atau tempat nongkrong adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha. Meskipun tempat strategis serta harga murah, belum tentu mampu "menghipnotis" calon konsumen. Sebelum ngopi menjadi "budaya", bisnis warung kopi belum dikelola secara profesional. Dulu warung kopi (Warkop) didesain sekadarnya saja dan hanya menjual kopi item (kopi hitam), kalau pun mau ditambah "susu", ya paling mentok ditambah kental manis! Awal booming, Warkop menawarkan WiFi untuk memikat para kopi mania (Kopman) betah dan berlama-lama di warung. Tentu saja tak hanya kopi yang ditawarkan, ada mie instan, aneka gorengan dan cemilan ringan semacam keripik dan kerupuk atau stik kentang. Tak jarang  makanan berat juga dijajakan, seperti nasi goreng. Pertama kali viral, Warkop Giras paling dicari mahasiswa pada jamannya. Sekira awal tahun 2000-an Warkop Giras begitu ...

Cerita dari Jakarta

Gambar
Mendung masih menggelayut di atas langit Jakarta, sepertinya hujan segera turun, namun angin juga bertiup lumayan kencang. Sesaat cerah, namun tak lama berubah, tiba-tiba gelap. Jalanan tak seramai weekday , lengang. Menurut ramalan cuaca, beberapa wilayah di Indonesia, diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem, termasuk Jakarta. Sembari menunggu putraku sekolah, iseng saja merangkai kata, bercerita tentang Jakarta yang wah! Menjadi Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta bertransformasi cukup cepat. Lebih cepat dibanding kota-kota lainnya. Hal yang tak bisa dihindari adalah percampuran suku, adat dan budaya serta agama, akulturasi istilahnya. Tak mengenal satu sama lain, cuek dan nafsi-nafsi, tapi itu hal lumrah di Jakarta. Namun, ada sedikit kisah yang mungkin luput dari cerita. Pertama kali menginjakkan kaki di sini, adalah pengalaman baru. Apalagi menetap dalam jangka waktu yang tak tahu, entah kapan ending -nya.  Berusaha beradaptasi dengan lingkungan itu penting. ...